
Gambar : Frontier Space Technologies / Kargo Luar Angkasa ATMOS (Reuters)
Jakarta, tvrijakartanews - Dengan pendanaan dari Bezos Earth Fund, Imperial sedang menyelidiki cara menumbuhkam tanaman yang dapat diproduksi oleh para astronaut, dan orang-orang di Bumi, secara berkelanjutan menggunakan biofoundries, tempat sel diubah menjadi pabrik mini yang menghasilkan produk bermanfaat.
Tesis mereka kini telah diuji di luar angkasa ketika pesawat antariksa komersial pertama Eropa yang dapat dikembalikan ke Bumi, yang disebut Phoenix 1, membawa sel-sel mereka ke luar angkasa dalam laboratorium otomatis mini yang disebut SpaceLab, diluncurkan menggunakan Space X Falcon 9 dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida pada hari Selasa (22 April).
"Seluruh lab kami, beratnya hanya kurang dari satu kilogram. Ada sekitar tiga eksperimen di dalamnya," kata Aqeel Shamsul, CEO dan salah satu pendiri pengembang SpaceLab, Frontier Space, dikutip dari Reuters.
SpaceLab adalah teknologi 'lab-dalam-kotak' yang menyediakan eksperimen biologis dalam gayaberat mikro tanpa hambatan tradisional untuk penelitian berbasis ruang angkasa.
"Ini adalah bioreaktor yang sebenarnya menumbuhkan sel-sel ragi yang memproduksi prekursor vitamin tertentu, dan sel-sel tersebut dapat dikumpulkan, diekstraksi, dan dikonsumsi. Jadi, untuk ruang, ini sangat sulit dilakukan. Jadi, kita perlu memikirkan ulang seperti apa bentuk bioreaktor ini," kata Ledesma-Amaro.
Data yang dikumpulkan dalam misi ini akan membantu menyelesaikan desain perlambat atmosfer tiup radikal, yang akan bertindak sebagai pelindung panas saat masuk kembali dan parasut kecepatan tinggi untuk memperlambat cukup jauh untuk percikan tradisional.
ATMOS Space Cargo, pembuat Phoenix, berharap teknologi mereka akan membuka akses ke gravitasi mikro dan manufaktur di luar angkasa untuk berbagai industri dan aplikasi. Termasuk manufaktur dan pertahanan di luar angkasa pada misi yang berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa bulan.
"Kami akan memiliki peningkatan yang jauh lebih teratur dalam kemampuan penurunan beban yang memungkinkan kami untuk benar-benar membangun dan menempatkan bioreaktor kami secara permanen," prediksi Shamsul.
"Ke depannya, ketika kita memiliki pangkalan bulan, kita memerlukan bioreaktor semacam ini agar benar-benar mampu menopang pemukiman permanen peradaban manusia di lingkungan ini," katanya.
Ledesma-Amaro dan timnya berharap bahkan waktu yang singkat dalam gayaberat mikro akan mengungkap apakah sel mereka dapat menghasilkan berbagai macam produk yang mereka harapkan dapat tumbuh. Mulai dari biodiesel hingga produk susu dan vitamin hingga es krim vanila.